Day 3 - Luar Kota
"Akhirnya, pecah telur juga" kata salah satu rekan saya, saat kami masih dalam perjalanan menuju pesta pernikahan rekan kerja saya lainnya tadi. Dalam benak, saya membenarkannya. Rekan kerja saya terdiri dari 14, 7 perempuan (termasuk saya sendiri) dan 7 laki-laki. Hebat bukan bisa pas seperti itu?. Masih belum, 7 rekan laki-laki itu sudah menikah, semuanya!. Catat itu. Rekan kerja yang tadi kami kunjungi adalah perempuan pertama yang akhirnya menikah. Kami kaum-kaum perempuan yang terlampau terlalu rajin 'bekerja' ini jadi berharap akan ada urutan selanjutnya yang akan menempati posisi kedua.
Begini formasi kami saat berangkat tadi, bersama Pak Manager dan Pak SV sebagai supir. Yah, bisa dianggap perjalanan penghilang sedikit rasa penat, saat yang disayangi tidak bisa saya kunjungi dan saya hanya bisa berdiam diri di kamar kos. Padahal hanya sebuah rencana dadakan di malam sebelumnya, untunglah bisa berjalan lancar. Bahkan si pengantin sempat terkejut dengan kedatangan secara surprise ini. Terkadang, hal seperti ini membuat saya juga ikut berpikir. Betapa senangnya, orang yang kita anggap tak peduli pada kita, justru diam-diam datang dengan menunjukkan perhatiannya.
Dalam pemikiran-pemikiran itu, Anda tidak lepas darinya. Apa yang tidak saya sukai saat perjalanan ke luar kota adalah ancaman rasa rindu yang menggebu untuk Anda. Seandainya tidak ada si 'penghalang' itu, pasti pulang tadi saya memilih untuk datang pada Anda, dan menyandar pada bahu favorit saya dengan bernafas lega. Sayangnya segala sesuatu belum tentu bisa sesuai dengan apa yang kita inginkan. Untuk saat ini kita harus sabar. Jika tiba saatnya selesai, saya pasti akan segera berlari menuju Anda.
Semoga hari ini semakin membaik ya Sayang. Semangat adalah hal utama yang harus Anda miliki untuk saat ini.
-Belum sikat gigi dan masih bau mobil Pak Manager-
12/01/2021 11.59 PM.

Komentar
Posting Komentar