Cowok "Dingin" 19 tahun lalu. Part 1

Ada satu nama...ehm mungkin lebih tepatnya satu sosok, yang selalu memberi inspirasi saat aku menulis. Aku mengenalnya sejak kelas 2 SMP. Namanya Anjas. Dia anak lakai-laki pertama yang benar-benar melekat kuat dalam ingatanku. Entahlah.. bagiku karakter anak itu sangat kuat. Sosok yang benar-benar 'tipe' yang kuinginkan hidup dalam cerita asmara seperti di novel atau manga.

Akan kuceritakan, tentu saja. Jika toh tulisan ini sampai terbaca olehnya itu berarti dia memang berhak tahu bagaimana selama 19 tahun ini aku menilai sosoknya yang mendebarkan itu. Ya 19 tahun lalu sosok itu tertangkap oleh mata dan benakku. Aku tidak mau mengatakan sosok itu tertangkap oleh perasaanku, karena faktanya saat itu aku sendiri tidak bisa membedakan kekaguman dan rasa lain (yang tabu untuk ku tulis).

Kembali ke cerita!

Kukatakan Anjas mempunyai karakter yang kuat. Ya itu benar. Dari luar sosok nya dingin sekali (terutama pada cewek), itulah alasan utama aku mengaguminya. Karakter seperti itu hanya ada dalam drama, novel, atau manga. Sumpah deh, Anjas itu dingin banget. Mendekatinya tidak semudah beli es teh di warung jajan sekolah. Anjas termasuk golongan anak cerdas, dirinya selalu masuk kelas unggulan bersama sahabat dekatnya Diatio (anak jenius berkacamata tapi nggak cupu), walaupun tidak pernah menandingi Diatio untuk ranking kelas/sekolah, tapi Anjas juga sering mengikuti kejuaraan non materi kayak lompat jauh (yang lain aku tidak begitu tahu) dan kejuaraan yang lainnya yang berhubungan dengan tinggi badan dan kaki panjang. Ya, Anjas mempunyai tinggi badan nyaris ideal dan kaki yang panjang. Sudah kubilang dirinya sosok manga yang hidup dalam kenyataan. Aku tidak membual.

Ada lagi, Anjas menarik perhatian gadis-gadis disekolah karena wajahnya mempunyai perpaduan arab-india. Bulu matanya lentik, alis tebal, wajah panjang, dan hidung yang mancung. Karakter dan ciri fisiknya ini sudah kuceritakan pada semua orang yang dekat denganku, seperti dongeng sebelum tidur. Bahkan Mamak dan Adekku tahu kisah sosok yang kudamba karakternya ini.

Waktu kelas 2 SMP dan Anjas kelas 1 SMP (iya Anjas adik kelas ku, tapi percaya deh kami seumuran). Bukan karena Anjas pernah nggak naik kelas, melainkan karena aku yang terlalu awal masuk sekolah bahkan tidak repot-repot masuk TK. Kalau boleh dibilang aku seharusnya seangkatan atau adik kelas Anjas. Jadi...waktu kelas aku kelas 2 SMP, tidak sengaja mataku yang jelalatan menemukan sosok Anjas yang sedang mengambil sepeda di belakang kelas saat pulang sekolah. Saat itu angin berhembus santai di sekitarku, aku bahkan tidak tahu aku tak berkedip memandangannya. Itulah pertama kali aku mulai terobsesi padanya. Dan obsesiku meningkat setelah tau karakter Anjas yang dingin itu. Karena karakter cowok dingin itu adalah karakter impian dalam otakku. Saat aku menemukannya, aku jadi cenderung terobsesi. (Maap ye Anjas).

Itu hanya awal mula, jika kuceritakan tentang semuanya, aku jamin aku bisa menghabiskan lebih dari berpuluh-puluh ribu karakter disini. Aku janji akan menyambungnya lain kali.
Sampai saat ini karakter Anjas masih sering menjadi inspirasiku dalam menulis cerpen atau novel (walau belum aku publish). Maaf ye Anjas, nggak pakek ijin dulu. Tapi thanks banget kamu ada dalam bagian cerita hidup dan menjadi inspirasi yang bisa dengan senang hati kuceritakan pada anak cucuku kelak (Haha).

PS : Jika Anjas sampe nemu blog ini, aku akan percaya bahwa Goblin itu memang ada!

Komentar

Postingan Populer