Perempuan dan Anda

Anda yang bilang, dari apa yang anda dengarkan, bahwa perempuan itu suka diperhatikan, bahkan untuk hal sekecil apapun. Perempuan butuh diperhatikan, karena memang begitu hakikatnya. Tidak perlu perhatian yang berlebihan, cukup sesuatu hal sederhana. Itu sudah membuat mereka tidak merasa diabaikan dalam suatu hubungan.

Perempuan itu..
Memang sedikit lebih rumit untuk dipahami. Mereka bermacam-macam sekali, saya salah satu dari macam-macam ini. Saya sebagai seorang perempuan, kadang merasa jengah dengan diri sendiri yang memiliki sifat standar umum seperti 'warna dasar' yang dimiliki perempuan lainnya. Walau memiliki karakter yang kuat, tapi warna dasar itu tetap menempel pada saya dan saya benci. 

Perempuan itu..
Ada kalanya berlebihan. Seperti saya kemarin malam, seharusnya saya yang tahu diri dengan tidak memaksakan kehendak pada orang lain yang bahkan tidak tahu apa yang sedang saya rasakan. Anda yang sangat saya harapkan yang jadi dambaan dalam malam sebelum mata terpejam, yang selalu saya tunggu kabarnya walau hanya satu sapaan, membuat saya menunggu dalam resah. Baik-baik sajakah Anda disana?. Apakah Anda sibuk sekali?. Adakah sepintas dalam kesibukan itu Anda memikirkan saya?. Kenapa tidak ada kabar?. Anda kenapa?. Pikiran saya berputar-putar seperti itu, hingga membuat saya reading slump. Konsentrasi saya buyar jika sudah menyangkut Anda. 

Perempuan itu..
Oh..saya benci menjabarkannya. Ada titik dimana perempuan jika sudah menemukan orang yang paling dia cintai, maka di ingin orang itu berotasi setiap saat disekitarnya. Ingin selalu mengetahui apa yang sedang dilakukan orang itu. Lebih cerewet dan bawel bahkan jika si perempuan ini sedingin es saat dia sendiri. Ingin dimanja setiap saat dan bergelut dengan dengan pikirannya dalam melakukan sesuatu yang berkaitan dengan orang itu. Begitupula rasa yang saya miliki untuk Anda saat ini. Saya menjadi perempuan yang manja, seperti anak-anak, bawel, cepat ngambek. Tapi percayalah, saya begitu hanya terhadap Anda. Saya pun tidak tahu, karena hal itu terjadi otomatis tanpa komando. Saya benar-benar mencintai Anda.

Perempuan itu..
Ada yang berusaha terlihat tegar dan kuat, walau sebenarnya tak begitu. Ingin membalas perlakuan yang Anda lakukan pada saya, tapi sebenernya gentar juga. Saya harus benar-benar menahan diri untuk bisa melakukan hal yang sama, dengan harapan Anda merasakan bagaimana rasanya jadi saya walau sebentar saja. Tapi sepertinya juga percuma, saya rasa saya terlalu lemah terhadap Anda. Saya tidak bisa melakukan hal yang sama. Saya terlalu mencintai Anda. Oleh sebab itu hari ini saya menangis. Menangis karena saya membenci diri saya sendiri yang terlalu lemah terhadap Anda. 

Anda itu..
Sumber untuk saya. Saat ini menjadi sumber apapun. Sumber ketengan, sumber kebahagiaan, sumber debaran yang selama ini saya lupakan, sumber pengetahuan saat saya merasa otak saya buntu, sumber bayangan masa depan yang saya impikan. Saya ingin menjaga Anda tetap disisi saya. Ingin Anda selalu nyaman disamping saya. Ingin Anda ikhlas dengan rasa Anda. Selamanya ingin begitu. 

Begitu tentang si perempuan yang selalu memuja Anda. 


Komentar

Postingan Populer